Tips Menanam Porang
Tanaman porang tengah diminati karena mempunyai nilai jual yang tinggi. Porang menghasilkan umbi yang pangsa pasarnya tersebar luas, mulai dari Jepang, China, Taiwan, Vietnam, Australia, dan Korea.
Tanaman porang juga termasuk tanaman yang sangat mudah untuk ditanam. Hal ini disampaikan oleh Prof. Dr. Edi Santosa, S.P., M.Si., Ketua Departemen Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) “Porang ini tanaman gampang tumbuh. Di naungan (di sela-sela dan di bawah pepohonan atau tumbuhan lain) bagus, di bawah matahari langsung juga bagus,” kata Edi seperti dikutip dari Kompas.com
Agar dalam budidaya porang yang dilakukan berhasil dan memperoleh hasil yang optimal, tentunya banyak hal yang perlu dilakukan seperti pemilihan bibit berkualitas, pengolahan lahan, cara penanaman, pemupukan, aplikasi pestisida, serta pemanenan. Dan untuk lebih jelasnya berikut ini kami ulas mengenai tips menanam porang.
Gunakan Bibit Berkualitas
Pastikan menggunakan bibit porang yang bagus dan berkualitas, dan akan lebih bagus jika mengetahui riwayat bibit tersebut. Untuk penanaman awal ada 2 alternatif bibit yang dapat digunakan yaitu bibit berupa umbi atau menggunakan bibit katak.
Penggunaan bibit berkualitas ini penting karena merupakan salah satu hal penunjang keberhasilan budidayanya.
Tanah Harus Diolah
Olah tanah diawali dengan membersihkan lahan dari gulma dan sisa tanaman kemudian gemburkan lahan menggunakan bajak atau cangkul. Lalu buat bedengan atau guludan dengan ukuran disesuaikan dengan kondisi lahan penanaman
Hasil umbi porang yang ditanam di tanah yang gembur akan tumbuh ke samping dan bisa membulat besar.
Jangan Tanam Terlalu Dalam
Kedalaman yang ideal sekitar 10-15 cm di kedalaman tanah. Jika ditanam terlalu dalam, hasil umbi porang akan memanjang seperti singkong.
Jarak Tanam Jangan Terlalu Rapat
Jika ditanam dengan jarak rapat, maka umbi porang sulit untuk tumbuh besar membulat.
Jarak tanam porang yang disarankan adalah 20×20 cm, 20×30 cm atau 30×40 dan sebagainya, dengan mengacu pada pertimbangan semakin besar bibit semakin jauh pula jarak tanamnya.
Misalnya penanaman dari bibit umbi, jarak tanamnya adalah 30×30 cm, 30×40 cm atau 30×50 cm. Selain itu untuk menentukan jarak tanam juga dengan mempertimbangkan lokasi penanaman, jika di lahan terbuka jarak tanamnya bisa lebih rapat, sedangkan di lokasi yang banyak naungan sebaiknya jaraknya lebih renggang.
Harus Diberi Pupuk
Pupuk sangat berperan penting bagi pertumbuhan tanaman porang. Dalam melakukan pemupukan porang ini, usahakan pupuk yang digunakan adalah pupuk organik seperti pupuk kandang.
Pupuk kandang ini bagus untuk pertumbuhan porang. Akan lebih baik jika petani memberikan 1 kilogram pupuk kandang, hanya sekali selama masa tanam. Masa tanam porang umumnya dilakukan saat periode musim kemarau hingga awal musim hujan.
Cara aplikasi pupuk kandang ini adalah dengan menaburkannya di sekitar pangkal tanaman kemudian ditimbun dengan tanah.
Bersihkan Gulma atau Rumput Liar Sekitar Porang
Porang merupakan tanaman yang tetap bisa tumbuh meski tanpa dirawat. Namun melakukan perawatan seperti membersihkan rumput liar atau gulma dan alang-alang yang tumbuh di sekitar tanaman porang bisa membuat hasil panen lebih baik.
Penyiangan atau pembersihan gulma/rumput liar yang tumbuh di areal pertanaman porang ini penting untuk dilakukan, karena keberadaan gulma tersebut turut serta menyerap nutrisi yang sedianya untuk tanaman porang.
Semprot Pestisida Seperlunya
Selama masa tanam, porang tidak perlu disemprot pestisida secara rutin. Porang perlu disemprot jika berada di tanah yang terlalu lembab dan diserang jamur, serta saat tanah terinfeksi yang bisa mengakibatkan umbi porang juga ikut terinfeksi. Dan juga jika tanaman porang diserang hama seperti ulat daun yang sudah tidak mungkin dikendalikan secara manual maka penggunaan pestisida dalam hal ini dianjurkan
Panen Porang
Porang dapat dipanen setelah enam bulan atau sehabis periode musim kemarau berakhir. Panen ini umumnya dilakukan pada bulan Maret-April, namun bisa jadi di lain daerah memiliki waktu pertumbuhan yang berbeda sehingga waktu panennya pun berbeda.
Panen porang ini dilakukan pada masa dorman atau masa ripah, yang ditandai dengan tanaman sudah layu kering dan roboh dan katak sudah berjatuhan dengan sendirinya dari daun.
Demikian ulasan mengenai tips menanam porang, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.
Untuk membeli bibit porang ataupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com.
Referensi: Channel Youtube KOMPASTV