Indigofera Sebagai Pakan Ternak
Pakan ternak adalah makanan atau asupan yang diberikan kepada hewan ternak dan merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan budidaya sektor peternakan, oleh karena itu pemilihan pakan yang tepat sangat menentukan keberhasilan dalam usaha ternak tersebut.
Kualitas pakan yang diberikan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan usaha ternak tersebut, meskipun bibit yang digunakan berasal dari bibit unggul dan memiliki sifat genetis yang baik tetapi jika tidak di imbangi dengan pemberian pakan yang tepat dan berkualitas maka kelebihan yang dimiliki tidak akan memberikan nilai tambah yang signifikan.
Pemberian pakan yang tepat dan berkualitas dapat meningkatkan potensi keunggulan genetis pada ternak yang dipelihara sehingga dapat meningkatkan hasil produksi.
Permasalahan yang dihadapi peternak saat ini adalah rendahnya produktivitas ternak sebagai dampak dari rendahnya kualitas dan kuantitas pakan. Terbatasnya pasokan pakan terutama pada musim kemarau umumnya disebabkan karena petani hanya mengandalkan hijauan pakan lokal yang terdapat disekitar perkebunan, hutan dan ladang.
Indigofera (Zollingeriana) adalah hijauan pakan jenis leguminosa pohon yang memiliki kualitas nutrisi yang tinggi, mudah dibudidayakan dan tahan terhadap kekeringan, sehingga dapat menjadi alternatif sumber pakan pada musim kemarau.
Indigofera Zollingeriana adalah jenis indigofera yang relatif baru dikembangkan di Indonesia dan dapat digunakan sebagai hijauan pakan, tanaman ini memiliki kandungan protein yang tinggi setara dengan rumput alfalfa, yaitu protein : 28-32%, serat baik : 38,30-51,05%, ADF : 28,6-42,29%, kalsium : 1,16-1,78%, fosfor : 0,26-0,31%, kalium : 1,3-1,4% magnesium : 0,45-0,51%.
Kandungan mineral yang tinggi ideal bagi ternak perah, struktur serat yang baik dan nilai kecernaan yang tinggi bagi ternak ruminansia.
Tanaman indigofera dapat menghasilkan daun kering sebanyak 10,2 ton per hektar per panen atau sekitar 51 ton per hektar per tahun.
Penggunaan tanaman indigofera sebagai sumber hijauan dan pakan merupakan langkah strategis yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas ternak dan menekan biaya pakan.
Indigofera (Zollingeriana) tergolong tanaman yang baik sebagai sumber bahan baku pakan berkualitas meski pemanfaatannya oleh peternak masih terbatas karena informasi mengenai kultur teknik tanaman ini masih sangat terbatas.
Indigofera (Zollingeriana) dapat tumbuh pada ketinggian antara 0-2200 mdpl dengan curah hujan antara 600-3000 mm/tahun. Laju pertumbuhan, produksi biomassa dan kandungan nutrisinya lebih besar jika dibandingkan dengan jenis leguminosa lain pada tanah dan iklim yang sama.
Indigofera (Zollingeriana) sangat mudah dibudidayakan, karena tanaman ini menghasilkan biji sebagai sumber benih sepanjang tahun tanpa mengenal musim, toleran terhadap cuaca kering, salin, alkali dan tanah masam, disamping itu tanaman ini tahan terhadap pemangkasan sehingga sangat potensial sebagai tanaman pakan berkualitas yang dapat dijadikan solusi terhadap keterbatasan pasokan pakan hijauan ternak, terutama bagi daerah beriklim kering.
Teknis Budidaya Indigofera (Zollingeriana) adalah sebagai berikut :
Tahap persemaian
Penyiapan bibit
Untuk sistem perbanyakan generatif pilihlah biji dari tanaman yang sudah tua, berumur sekitar 12 bulan dan belum pernah dipanen sebelumnya, buah yang diambil selanjutnya dijemur hingga kering, kemudian diremas untuk dipisahkan dengan bijinya, biji yang telah terpisah selanjutnya dimasukkan dalam wadah lalu tuangkan air didalamnya sampai benih tenggelam, aduk perlahan lalu sisihkan dan buang biji yang mengambang atau mengapung, karena benih yang baik adalah benih yang tidak mengapung, kemudian cuci benih hingga benar-benar bersih lalu tiriskan dan selanjutnya disemaikan.
Persemaian
Proses penyemaian memerlukan tempat dan perlakuan khusus, untuk itu diperlukan tempat persemaian yang terpisah dengan areal tanam, tempat persemaian bisa dibuat permanen ataupun sementara.
Hal pertama yang harus disiapkan adalah media tanam berupa bedengan sebagai tempat benih atau biji berkecambah,tempat ini harus terjamin dari segi ketersediaan nutrisi, kelembaban dan struktur baik.
Media persemaian alami terdiri dari campuran tanah dan bahan-bahan organik yang memiliki kandungan hara tinggi.
Untuk memperkaya kandungan hara, tanah bisa ditambahkan dengan pupuk organik, bisa berupa pupuk kandang atau pupuk kompos, dengan komposisi tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1.
Buat garis lubang pada tanah bedengan dengan kedalaman sekitar 5 cm, kemudian taburkan benih secara merata, lakukan penyiraman untuk menjamin media senantiasa lembab tanpa tergenang, beri naungan pada persemaian dengan paranet dengan intensitas cahaya naungan sekitar 65%.
Pindah tanam
Setelah bibit berumur 7-10 hari setelah semai, bibit yang sudah tumbuh siap untuk dipindahkan pada polybag ukuran 0,5 kg, kemudian lakukan penyiraman secukupnya. Setelah bibit berumur 3 minggu pindahkan pada polybag yang lebih besar, dan jika bibit sudah mencapai tinggi 40-60 cm bibit sudah siap ditanam pada lahan.
2. Tahap penanaman
Pengolahan lahan
Pengolahan lahan diperlukan untuk mempersiapkan media tanam dan lingkungan yang ideal untuk pertumbuhan Indigofera (Zollingeriana),pembersihan lahan dari rerumputan, semak atau perdu yang mengganggu bertujuan untuk mengoptimalkan daya dukung lahan terhadap pertumbuhan awal Indigofera (Zollingeriana) dan mengurangi tekanan pada masa adaptasi tanaman di lahan.
Gemburkan tanah dengan cara dicangkul atau dibajak, buat guludan pada saat tanam awal agar saat turun hujan tanaman tidak tergenang air yang bisa menyebabkan akar busuk.
Buat lubang tanam 1×1,5 m dengan jarak tanam ini maka populasi tanaman dalam 1 hektar mencapai 13.333 tanaman.
Untuk hasil yang baik sebelum ditanami, berikan pupuk kandang pada lubang tanam sebanyak 250-300 gram/lubang. Kemudian tanam bibit yang berusia 1 bulan pada lubang tanam tersebut.
Jarak tanam dibuat agar pertumbuhan tanaman bisa baik sehingga perkembangan percabangan tidak saling menutupi satu sama lain.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan untuk menjamin ketersediaan air sepanjang masa adaptasi dan pertumbuhan awal indigofera.
Perawatan
Jika tanaman tinggi tanaman sudah mencapai 75-100 cm, lakukan pemangkasan awal dengan maksud untuk meningkatkan pertumbuhan percabangan dan ranting sehingga bisa menghasilkan daun yang lebih banyak.
Pemangkasan yang tepat pada area titik tumbuh akan merangsang pertumbuhan cabang yang banyak dan kuat.
Pemupukan
Saat tanaman berumur 1 bulan setelah pemangkasan lakukan penyemprotan menggunakan pupuk cair yang banyak tersedia di toko-toko pertanian atau menggunakan urin sapi yang dicampur air dengan perbandingan 1:1.
Semprotkan pupuk cair tersebut pada daun pada saat umur tanaman 28, 32, 36, 40 yaitu sebanyak 4 kali dalam satu periode produksi, tujuannya untuk meningkatkan kelebaran, ketebalan dan berat daun.
3. Tahap pemanenan
Pada saat tanaman berumur 4 bulan atau 2 bulan setelah pemangkasan awal, panen pertama sudah bisa dilakukan. Pemangkasan dipertahankan dengan ketinggian sekitar 1 meter, pemanenan dilakukan dengan interval 60 hari, adapun bagian yang dipanen adalah bagian daun beserta batangnya.
Demikian penjelasan tentang tanaman indigofera sebagai pakan ternak, mengenai kandungan, manfaat dan cara menanam hingga pemanenannya, semoga menambah wawasan dan bermanfaat untuk anda.
Untuk membeli benih indigofera silakan kunjungi SentraTani.com
Sumber : Channel Youtube Mata Visual Media