Cara Pengendalian Busuk Hitam Pada Kubis
Penyakit yang sering dijumpai pada tanaman kubis atau kol adalah busuk hitam. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris.
Pada umumnya kerusakan pada daun kubis hanya muncul pada akhir musim panas. Gejala utamanya terlihat berupa bercak kuning berbentuk baji/segitiga lancip di tepian daun, kemudian bergerak ke arah dalam daun dan turun ke batang.
Saat penyakit ini berkembang, bagian daun yang menguning membesar dan berubah menjadi coklat ketika jaringan mati. Pembuluh daun menjadi hitam pada tahap akhir penyakit dan pada akhirnya, daun-daun berguguran. Patogen dapat memasuki batang dan menyebar melalui sistem pembuluh, sesuatu yang terlihat seperti cincin yang mengalami perubahan warna menjadi hitam ketika dipotong di dekat permukaan tanah.
Bakteri Xanthomonas campestris ditularkan melalui tanah dan dapat bertahan hidup dalam sisa-sisa atau benih tanaman yang terinfeksi hingga 2 tahun, atau pada gulma dari famili Brassica (kubis-kubisan) untuk periode yang lebih lama. Bakteri menyebar ke tanaman sehat melalui percikan air dan memasuki jaringan melalui jalur yang berbeda, di antaranya cedera-cedera pada tanaman.
Setelah tanaman terinfeksi, penyakit ini menyebar dengan cepat ke kubis lain. Jika tanah atau benih terkontaminasi, gejala pertamanya dapat diamati di tempat pembiakan.
Kondisi lingkungan yang mendukung bakteri dan proses infeksi adalah kelembaban dan suhu tinggi di kisaran 25-30 °C. Tanaman dengan jarak tanam rapat-rapat memberikan kondisi yang ideal untuk penyebaran bakteri ke tanaman terdekat. Dalam kondisi tersebut, hasil panen dapat berkurang sebanyak 75-90%.
Untuk itu pengendalian penyakit busuk hitam ini harus dilakukan dengan tepat sebelum serangan terjadi lebih masif dan menyerang ke tanaman kubis lain yang masih sehat.
Cara pengendalian busuk hitam pada kubis adalah dengan melakukan pengolahan lahan yang baik, rotasi tanaman, drainase yang baik, pengaturan jarak tanam yang tepat.
Selain itu lakukan pula penyemprotan bakterisida berbahan aktif Streptomisin sulfat 20% seperti merek dagang Agrept 20 WP, atau bakterisida dengan bahan aktif Oksitetrasiklin 150 g/l seperti merek dagang Bactocyn atau bakterisida yang bekerja secara sistemik dengan bahan aktif asam oksolinik 20%, atau juga bisa menggunakan fungisida + bakterisida berbahan aktif tembaga hidroksida. Adapun untuk dosis aplikasinya sesuaikan saja dengan saran dosis yang tertera pada label kemasan bakterisida tersebut.
Dan untuk menghambat atau menekan penyebaran penyakit busuk hitam ini dapat dilakukan dengan mengaplikasikan pupuk kalsium, mengurangi kadar nitrogen pada saat pemupukan, baik itu pupuk tabur atau pupuk daun. Gunakan pula pupuk dengan kadar kalium yang tinggi. Dan tentunya pupuk-pupuk tersebut diaplikasikan secara terukur sesuai dosis.
Demikian ulasan mengenai Cara Pengendalian Busuk Hitam Pada Kubis, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.
Untuk membeli bakterisida ataupun perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com
Referensi: Channel Youtube Petani Kampung