Cara Menanam Jeruk Bali
Jeruk bali atau yang dikenal dengan nama latin Citrus grandis atau Citrus maxima atau juga dikenal dengan nama jeruk pamelo merupakan salah satu diantara jeruk yang banyak dibudidayakan di berbagai wilayah di seluruh Indonesia. Buah jeruk bali berukuran besar yang beratnya bisa mencapai 1-2 kg, kulitnya berwarna hijau berpori dengan daging buah berbulir berwarna pink atau merah oranye, rasanya enak dan unik yaitu manis bercampur asam dan sedikit getir.
Jeruk bali kaya akan vitamin dan nutrisi yang baik untuk kesehatan. Salah satu kandungan utama dari buah ini adalah vitamin C. Dalam sepiring jeruk bali (sekitar 100 gram), mengandung 60 mg vitamin C dan 40 kalori dan masih banyak lagi kandungan nutrisi lainnya.
Jika Anda termasuk yang menyukainya, tidak ada salahnya untuk menanam sendiri jeruk bali ini, karena selain untuk dikonsumsi sendiri, jeruk bali ini juga memiliki nilai ekonomi yang dapat dijadikan sebagai penghasilan tambahan. Nah, jika Anda tertarik untuk membudidayakannya, berikut ini kami ulas penjelasan mengenai cara menanam jeruk bali selengkapnya.
PERSIAPAN BIBIT
Bibit merupakan hal salah satu hal yang sangat menentukan keberhasilan budidayanya, maka dari itu pilihlah bibit yang kita tahu persis sifat-sifatnya, sehat, dan juga bebas dari hama dan penyakit tanaman dan tentunya merupakan bibit unggul.
Sebaiknya pilihlah bibit hasil perbanyakan vegetatif seperti cangkok, grafting ataupun okulasi. Kelebihan bibit hasil vegetatif yaitu sifat tanamannya bisa dipastikan, karena sama dengan sifat induknya. Sehingga keberhasilannya lebih mudah diprediksi. Selain itu, bibit jeruk bali hasil perbanyakan vegetatif akan lebih cepat berbuah.
PERSIAPAN LUBANG TANAM
Pembuatan lubang tanam harus dipersiapkan dengan baik dan benar. Lubang tanam sangat menentukan perkembangan awal bibit jeruk bali setelah ditanam di lahan, karena media tanam pada lubang tanam merupakan tumpuan hidup pada awal masa pertumbuhan bibit tanaman jeruk bali di lahan.
Buat lubang tanam dengan ukuran 50x50x50 cm, semakin lebar dan dalam akan semakin baik, mengapa demikian? karena dengan ukuran yang lebih lebar maka media tanam yang dimasukkan pada lubang tanam akan lebih banyak sehingga cadangan makanan yang dibutuhkan untuk perkembangan awal bibit jeruk bali juga lebih banyak dan juga akar akan lebih leluasa.
Gali tanah pada lahan dengan ukuran yang telah ditentukan yaitu panjang dan lebar 50 cm dan kedalaman 50 cm. Pada saat penggalian pisahkan tanah galian ¾ bagian atas dan ¼ bagian bawah.
Tanah galian 3/4 bagian atas dicampur dengan pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1:1.
Campurkan pupuk kandang dengan tanah galian ¾ bagian atas, aduk hingga merata.
Setelah dicampur hingga merata, masukkan pada lubang tanam, siram media tanam dengan air secukupnya.
Diamkan selama kurang lebih 1 bulan dan lubang tanam siap ditanami bibit jeruk bali.
Adapun ¼ tanah galian yang masih tersisa nantinya digunakan untuk penutup lapisan atas setelah dilakukan penanaman bibit, tujuannya untuk menutupi tanah agar tidak segera tumbuh rumput atau gulma, karena pada tanah galian 1/4 bagian bawah tidak terdapat biji-biji gulma dan akar-akar rumput sehingga lebih lama untuk tumbuh rumput dan gulma yang mana keberadaannya dapat mengganggu pertumbuhan bibit jeruk bali.
TAHAP PENANAMAN
Buat kembali lubang tanam seukuran bibit pada lubang yang telah dipersiapkan sebelumnya. Letakkan bibit tepat di tengah-tengah lubang tanam, buka polybagnya, lakukan dengan hati-hati dan usahakan media tanam dalam polybag tidak pecah tujuannya adalah agar setelah ditanam tanaman tidak stres.
Atur peletakan agar tanaman tegak lurus/tidak miring, timbun dengan media tanam yang tersisa hingga pangkal batang. Sembari menimbun, tambahkan sedikit racun hama untuk mengatasi hama dalam tanah.
Buat gundukan pada pangkal batang tanaman agar lebih tinggi dari permukaan tanah sekitar, tujuannya adalah agar pada saat musim hujan tidak terdapat genangan air di sekitar tanaman yang dapat menyebabkan busuknya akar.
Padatkan perlahan media tanam di sekitar pangkal batang, pastikan tanaman sudah kuat tertopang, kemudian siram dengan air untuk mempertahankan kelembaban.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari terutama pada saat musim kemarau.
Setelah penanaman, berikan pelindung tanaman jeruk bali yang baru ditanam tersebut agar tidak terkena sinar matahari secara langsung selama beberapa hari. Pelindung ini dapat dibuka jika tanaman telah pulih, tumbuh dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Demikian ulasan mengenai cara menanam jeruk bali, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.
Untuk membeli bibit tanaman jeruk berbagai jenis ataupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com
Referensi: Channel Youtube Fahrul Fahrul