Cara Membuahkan Alpukat
Pada saat panen raya, harga buah alpukat cenderung jatuh atau memiliki harga yang rendah, hal ini tentu tidak disukai oleh para petani alpukat tersebut. Salah satu solusinya adalah dengan membuahkannya diluar musim.
Dengan tanaman alpukat yang berbuah diluar musim tentunya memiliki harga jual yang lebih tinggi jika dibandingkan harga saat panen raya. Nah tanpa perlu panjang lebar, langsung saja mari kita masuk pada pembahasan mengenai cara membuahkan alpukat pada artikel berikut ini.
Untuk membuahkan tanaman buah alpukat, setidaknya terdapat 2 hal yang harus dilakukan yaitu pemupukan dan pemangkasan.
PEMUPUKAN
Dalam melakukan pemupukan tanaman apa saja termasuk alpukat, harus memenuhi 4 tepat, yaitu tepat jenis pupuk, tepat dosis, tepat waktu dan tepat cara aplikasinya. Karena jika tidak tepat justru dapat memberikan efek negatif bagi tanaman.
Pemupukan untuk tujuan pembungaan dan pembuahan (fase generatif) tentunya berbeda dengan pupuk untuk pertumbuhan (fase vegetatif). Secara garis besar, pemupukan fase pertumbuhan (fase vegetatif) membutuhkan pupuk dengan kadar N tinggi sedangkan untuk fase pembungaan dan pembuahan (generatif) pupuk yang dibutuhkan adalah pupuk dengan kadar P dan K yang tinggi.
Begitu pula untuk membuahkan alpukat, pupuk yang diberikan adalah pupuk dengan kadar P dan K yang tinggi. Dalam hal ini jenis pupuk yang dapat diberikan adalah pupuk MKP (mono kalium phosphate). Adapun dosisnya untuk tanaman alpukat berumur 2 tahun misalnya adalah 150 gram per tanaman dan diberikan dengan interval 2 minggu sekali sampai 3 kali pemberian. Setelah 2-3 minggu dari pemupukan terakhir biasanya sudah mulai muncul kuncup bunga dan 2 minggu berikutnya sudah mulai pecah bunga atau mekar.
Selain itu usahakan kondisi keasaman atau ph tanah berkisar antara 6-7.
PEMANGKASAN
Pemangkasan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pertumbuhan batang sekunder dan batang tersier, sehingga cabang sekunder dan cabang tersier tersebut siap dibungakan dan dibuahkan, dimana pada tanaman alpukat, bunga dan buah tumbuh pada cabang sekunder dan cabang tersier bukan pada batang utama.
Cabang sekunder yang sudah siap dibuahkan ditandai dengan diameter cabang sekunder tersebut minimal sudah 1/3 dari batang utama (primer). Begitu pula cabang tersier yang siap untuk dibuahkan ditandai dengan diameternya yang minimal sudah 1/3 dari cabang sekunder.
Nah, untuk mendapatkan cabang primer yang tumbuh optimal dan siap berbuah maka pucuk batang utama (primer) harus dipangkas agar pertumbuhannya terfokus pada batang sekunder bukan pertumbuhan pucuknya. Begitu juga untuk mendapatkan cabang tersier yang tumbuh optimal dan siap berbuah, maka pemangkasan pada ujung/pucuk cabang sekunder perlu dilakukan agar pertumbuhannya terfokus pada cabang tersier bukan pada pucuk cabang sekundernya.
Kesimpulannya, ketika pemangkasan alpukat dilakukan dengan benar maka tanaman akan merubah fungsinya dari vegetatif ke generatif karena ada peningkatan c/n rasio pada tajuk-tajuk atau batang sekunder dan tersiernya. Dan jika tanaman alpukat tidak dipangkas yang terjadi adalah tanaman akan terus merangsang pertumbuhan tunas semakin meninggi dan tajuk semakin melebar dan akibatnya tidak kunjung berbunga dan berbuah.
Dengan pemangkasan yang benar maka cabang sekunder dan cabang tersier lebih cepat untuk tumbuh besar, c/n rasio cepat naik dan stimulasi makanan ke cabang dapat terpenuhi secara maksimal.
Demikian ulasan mengenai cara membuahkan alpukat, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.
Untuk membeli bibit tanaman alpukat ataupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com
Referensi: Channel Youtube Adi Noor Prayogi