Cara Budidaya Tanaman Insulin
Daun insulin memiliki nama latin Smallanthus sonchifolius. Daun insulin dikenal juga dengan nama dun Yakon. Tanaman insulin merupakan tanaman tahunan tradisional yang tumbuh di Andes utara dan tengah dari Kolombia ke Argentina Utara.
Secara tradisional akar yakon ditanam oleh petani Midelevations di lereng timur Andes turun menuju Amazon.
Tanaman ini dipercaya memiliki kegunaan bagi penderita penyakit diabetes atau masalah gula darah.
Tanaman insulin dapat tumbuh hingga ketinggian lebih dari 2 meter dan menghasilkan bunga kuning mencolok pada akhir musim tanam. Meskipun bukan tanaman asli Indonesia namun tanaman ini sudah banyak dibudidayakan di Indonesia, Kesaman iklim membuat tanaman Insulin ini tumbuh subur di Indonesia.
Berikut ini panduan cara budidaya tanaman insulin yang baik dan benar :
- Siapkan sumber bibit berupa anakan dari tanaman tua (tanaman tua rata-rata 7–8 anakan). Kemudian pisahkan dengan cara dicabut dari indukan secara hati-hati, jangan sampai mengganggu perakaran.
- Tanam anakan di bedengan tanah untuk pembibitan dengan jarak tanam 10×10 cm. Bibit siap tanam pada umur 14 hari setelah tanam diletakkan dalam polybag atau saat tinggi bibit maksimal 5 cm. Sambil menunggu bibit siap tanam, cangkul tanah hingga kedalaman 30– 40 cm agar tanah gembur. Tujuannya mempermudah pertumbuhan akar.
- Buat bedengan berukuran 1×3 m. Setiap bedengan terdiri atas 12 tanaman dengan jarak tanam 50×50 cm. Jarak antar bedengan kira-kira satu meter. Jadi, di lahan 1 hektar terdapat rata-rata 1.666 bedengan dengan jumlah populasi 19.992 tanaman. Berikan 500 gram pupuk kotoran kambing matang per lubang tanam atau 6 kg per bedengan. Pupuk kemudian ditaburkan di permukaan bedengan dan diaduk hingga merata.
- Tutup bedengan dengan mulsa plastik.
- Buat lubang berdiameter 10 cm di permukaan mulsa dengan jarak antar lubang 50×50 cm.
- Pindahkan bibit dari dalam polybag ke lubang tanam. Penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan atau biasanya pada bulan September.
- Selang 15 hari setelah ditanam, berikan pupuk lanjutan berupa pupuk KCl. Larutkan pupuk dengan konsentrasi 4 kg per 200 liter air (1 drum), kemudian siramkan 50 ml ke setiap lubang tanam. Setiap satu drum larutan pupuk cukup untuk lahan 2.000 m2.
- Siram tanaman secara rutin. Saat musim hujan penyiraman minimal 2 minggu sekali, saat musim kemarau dilakukan lima hari sekali. Adapun penyiangan cukup sekali pada umur sebulan setelah pindah tanam.
- Daun insulin/yakon dapat dipanen pada umur 2,5 bulan setelah tanam. Panen pertama untuk merangsang pertumbuhan daun. Panen daun yakon hingga tersisa 2–3 helai daun dari pucuk. Kembali panen dari tanaman sama 25–30 hari setelah panen. Tanaman ini dapat dipanen hingga umur 7–8 bulan atau sekitar enam kali panen dalam satu siklus budidaya.
Demikian ulasan mengenai cara budidaya tanaman insulin, semoga bermanfaat untuk anda.
Untuk membeli benih atau bibit insulin dan juga perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com
Sumber : Channel Youtube RANGSES