Cara Budidaya Semangka
Semangka merupakan salah satu jenis buah yang banyak disukai oleh masyarakat di kawasan tropis. Hal ini karena semangka memiliki karakter sebagai buah yang memiliki kandungan air cukup banyak. Sehingga mengkonsumsi buah ini akan sangat menyegarkan dan meningkatkan kandungan air dalam tubuh. Apalagi, budidaya semangka sendiri tidak sulit untuk dilakukan dan bisa dikerjakan dengan modal yang terbatas.
Teknik Budidaya Semangka
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses budidaya semangka. Antara lain :
- Menentukan lahan
Budidaya semangka bisa dilakukan di lahan yang berketinggian antara 0-1000 meter di atas permukaan laut. Lahan yang akan digunakan harus dipastikan memiliki kandungan unsur hara yang cukup sebagai nutrisi tanaman semangka itu.
Perlu diperhatikan pula pH tanah yang idealnya berkisar antara 5-7. Bila tanah terlalu asam, lakukan langkah penetralan dengan memberikan kapur dolomit di atas lahan. Langkah selanjutnya adalah menggemburkan lahan dengan cara mencangkul atau membajaknya. Cara ini sekaligus untuk membersihkan gulma atau rumput liar.
Persiapan selanjutnya adalah membuat bedengan dengan lebar 2 meter, tinggi 40 cm dan panjang sesuai ukuran tanah. Jarak antar bedengan bisa difungsikan sebagai drainase lahan. Terakhir, adalah membuat lubang tanam di bedengan tersebut. Ukuran yang disarankan adalah 30 cm x 30 cm x 30 cm. Di dalam lubang itu, ditambahkan pupuk yang terdiri dari pupuk kandang, pupuk DS 28, pupuk ZK, serta pupuk ZA.
- Pembibitan Semangka
Proses pembibitan dimulai dengan menentukan jenis semangka yang akan ditanam. Selanjutnya benih dimasukkan ke dalam polybag sampai tumbuh tunas yang berupa daun kira-kira 2-3 helai. Jika bibit semai sudah siap atau berusia 4 minggu sejak ditanam di polybag, maka segera pindahkan ke lahan.
- Cara menanam
Bibit yang sudah siap tanam, pindahkan ke dalam lubang sambil diberi air guna menjaga kelembaban tanah. Bila bibit sudah dimasukkan segera tutup kembali lubang dengan menggunakan tanah tipis sampai ujung pangkal bibit semangka tersebut.
- Pemeliharaan
Proses pemeliharaan menentukan hasil yang didapatkan saat panen. Proses perawatan bisa dilakukan dengan melakukan penyiraman secara rutin pagi dan sore. Hal ini khususnya dilakukan saat musim kemarau guna menjaga kelembaban.
Proses perawatan juga perlu dilakukan dengan membersihkan gulma atau rumput yang tumbuh. Pemberian pupuk susulan juga sangat penting guna menjaga kandungan unsur hara dalam tanah.
- Panen
Proses pemanenan biasanya setiap petani memiliki kriteria tersendiri. Kriteria ini ditentukan oleh permintaan pasar. Namun secara umum, proses panen ini akan dilakukan bila buah sudah memiliki berat yang cukup, dan daun buah mulai layu.