Cara Budidaya Melon Yang Benar
Buah melon banyak disukai masyarakat karena kesegaran buahnya, hal itulah yang membuat permintaan pasar semakin meningkat, sehingga sangat menguntungkan bagi para petani.
Agar produksinya optimal dibutuhkan cara dan waktu budidaya yang tepat, untuk itu diperlukan benih yang jelas daya produksinya dan dapat diterima pasar.
Jika anda tertarik budidaya melon, berikut ini kami paparkan tahapan-tahapan cara budidaya melon yang benar.
Tahap persiapan lahan
Gemburkan lahan dengan cara ditraktor atau dicangkul,
Buat bedengan dengan ukuran tinggi 30-50 cm, lebar 100-120 cm, jarak antar bedengan 60-80 cm sedangkan panjangnya disesuaikan dengan lahan yang digunakan.
Bersamaan dengan itu lahan diberi pupuk kandang atau pupuk kompos sebanyak 15-20 ton per hektar.
Tambahkan pula pupuk ZA, KCL dan SP 36 masing-masing 375, 374, 250 kg/hektar.
Campurkan pupuk tersebut di atas bedengan dan aduk sampai merata dengan tanah bedengan. Biarkan lahan tersebut sampai 2- 4 hari.
Jika tingkat keasaman atau pH tanah kurang dari 5, berikan dolomit atau kapur pertanian sebanyak 2 ton/hektar, campurkan dengan tanah bedengan setidaknya 2-3 hari sebelum pemupukan dasar
Tutup bedengan dengan mulsa hitam perak, dengan warna perak di bagian atas. Pemasangan mulsa sebaiknya dilakukan siang hari agar mulsa mudah ditarik dan dikembangkan maksimal.
Tahap persemaian
Sebelum ditanam, benih melon disemai terlebih dahulu. Kegiatan persemaian dilakukan saat lahan sudah siap ditanami.
Persemaian dapat dilakukan dengan menggunakan polybag berukuran 3-5 cm dan lubangi bagian bawahnya.
Siapkan media semai berupa campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 2:1, siram media semai dengan air hingga jenuh.
Masukan benih ke dalam polybag sedalam 0,5 cm, kemudian tutup dengan tanah hasil ayakan.
Untuk mempercepat perkecambahan tutup persemaian dengan plastik berwarna gelap, untuk menghindari terpaan angin dan hujan, persemaian diberi sungkup setinggi 50 cm.
Sekitar 5 hari setelah semai, plastik penutup persemaian dapat dibuka, pada saat tersebut biasanya benih sudah mulai berkecambah, selama masa semai dilakukan penyiraman rutin setiap hari, lakukan juga penyemprotan campuran dari pupuk daun, fungisida dan insektisida setiap 5 hari sekali.
Tahap penanaman
Satu hari sebelum pindah tanam buat lubang tanam pada bedengan, dalam setiap bedengan bisa dibuat 2 baris lubang tanam, jarak tanam yang baik adalah 50-60 cm dalam barisan dan 60 cm antar barisan.
Bibit yang sudah siap pindah tanam adalah yang sudah berdaun 2 atau berusia satu minggu setelah semai.
Sebelum bibit dipindah siram terlebih dahulu tempat menyemai benih agar tanah tidak hancur.
Kemudian masukkan bibit pada lubang tanam, setiap lubang diisi dengan satu bibit tanaman, lalu ditutup dengan tanah halus.
Proses pindah tanam sebaiknya dilakukan pada sore hari dan dibarengi dengan penyiraman untuk mencegah tanaman menjadi layu.
Tahap perawatan
Supaya buahnya bagus tanaman melon harus ditopang dengan ajir/lanjaran fungsinya agar buah tidak bersentuhan langsung dengan tanah selain itu agar sinar matahari masuk ke seluruh bagian tanaman.
Lanjaran sebaiknya dipasang sebelum tanaman tumbuh besar yaitu sekitar 3 hari setelah pindah tanam.
Melon butuh cukup air meski jumlahnya tidak boleh berlebih, karena itu proses penyiraman dapat dilakukan setiap hari pada musim kemarau, sedangkan pada musim hujan penyiraman dilakukan secukupnya
Penyiangan atau pembersihan rumput dilakukan secara rutin minimal 1 kali dalam seminggu, kebersihan lahan akan membantu tanaman melon terhindar dari serangan hama dan penyakit.
Untuk hasil yang bagus perlu pemupukan yang berimbang, oleh karena itu dosis dan waktu pemupukan susulan harus tepat diberikan., pemberian pupuk sebaiknya dilakukan dengan cara dikocor.
Jenis hama yang biasa menyerang tanaman melon adalah kutu daun,lalat buah, ulat daun, thrips dan tungau. Sedangkan penyakit yang bisa menyerang adalah, antraknosa, busuk buah, busuk batang dan gemini virus.
Serangan hama maupun penyakit tidak mengenal musim, oleh karena itu untuk mencegah serangan hama dan penyakit sebaiknya dibuat jadwal penyemprotan. Dosis semprot dan konsentrasi racun sesuai dengan yang tertera pada label kemasan racun pestisida.
Tahap pemanenan
Melon sudah bisa dipanen dipanen pada umur 60-70 hari setelah tanam, tergantung varietas yang digunakan.
Hasil panen yang didapat bervariasi tergantung varietas yang digunakan, namun rata-rata hasil panen untuk tanaman melon berjaring 30-60 ton per hektar , sedangkan melon non jaring sebanyak 25-37 ton per hektar.
Demikian penjelasan dan tahapan cara budidaya melon yang benar., semoga bermanfaat untuk anda.
Untuk membeli benih melon silakan kunjungi SentraTani.com