Cara Budidaya Kentang Di Dataran Medium
Kentang bagi petani merupakan sumber keuntungan karena kentang memiliki kelebihan dibandingkan sayuran lain, juga memiliki pemasaran yang baik dan tidak mudah rusak.
Sebagai sumber kalori, protein dan juga vitamin kentang biasa dimanfaatkan sebagai sayuran, dalam agro industri kentang juga dimanfaatkan sebagai keripik kentang, kentang goreng atau french fries dan pati kentang dimanfaatkan sebagai bahan kosmetik.
Jika anda tertarik membudidayakannya, berikut ini penjelasan cara budidaya kentang di dataran medium.
Produksi kentang selama ini masih mengandalkan kentang dataran tinggi, pengembangan kentang di dataran lain seperti di dataran medium masih belum digarap secara serius padahal potensinya sangat besar untuk mendongkrak produksi nasional.
Pengembangan kentang dataran medium telah dilakukan di berbagai wilayah, seperti di Tapanuli Selatan, Majalengka, Tegal, Magelang, Salatiga, Sleman, Malang dan Tabanan, hasil yang didapat cukup menjanjikan, di daerah tersebut kentang ditanam setelah padi, adapun varietas kentang yang sering ditanam yaitu varietas Cipanas, Aquilla, DTO 28, dan DTO 33 yang mempunyai produktivitas antara 11-24 ton per hektar. Di beberapa tempat seperti Magelang, Tegal, Sleman dan Tabanan varietas DTO 33 dapat mencapai hasil lebih kurang 20 ton per hektar, hasil ini cukup memberikan gambaran bahwa potensi kentang yang dikembangkan di dataran medium cukup menjanjikan.
Pengembangan kentang di dataran medium memiliki tantangan tersendiri, suhu tinggi serta curah hujan yang berubah-ubah dapat menjadi masalah dalam proses budidaya kentang, kedua hal itu akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman kentang atau OPT yang menyerang.
Akan tetapi hal itu bukan menjadi kendala karena dapat disiasati dengan menurunkan suhu tanah dengan melakukan tumpang sari kentang dengan tanaman lain seperti jagung, penggunaan mulsa jerami serta penanaman dengan sistem baris ganda.
Pada tumpangsari kentang jagung misalnya, jagung ditanam 2 minggu sebelum penanaman kentang, selain menurunkan suhu tanah tanaman jagung juga dapat menurunkan intensitas cahaya matahari dan kecepatan respirasi tanaman kentang, hal ini memungkinkan tanaman kentang tumbuh dengan baik dan berdaun lebar.
Untuk menjaga ketersediaan air tanah, dapat dilakukan dengan membuat bedengan, bedengan sebaiknya dibuat dengan ukuran yang lebih lebar, dengan tujuan agar air siraman bertahan lebih lama di dalam tanah.
Penurunan suhu tanah juga dapat dilakukan dengan menggunakan mulsa jerami dengan ketebalan lebih kurang 5 cm dan dipasang 2 minggu setelah tanam.
Selain menurunkan suhu tanah, mulsa jerami juga berguna menurunkan populasi thrips yang merupakan hama tanaman kentang.
Setelah tanaman kentang berusia 3 minggu, turus bambu mulai dipasang, turus bambu berfungsi sebagai penegak tanaman, agar permukaan daun dapat terpapar sinar matahari sehingga meningkatkan efisiensi fotosintesis dan mengurangi kelembaban mikro sebagai pencegahan terhadap perkembangan penyakit.
Turus dipasang pada guludan, guludan sebaiknya dibuat setinggi 40 cm, agar tanaman terhindar dari genangan air penyiraman atau air hujan dan mencegah tanaman menjadi layu karena terendam air.
Agar hasil kentangnya maksimal berikan pupuk sesuai takaran dan kondisi tanah, kombinasikan penggunaan pupuk kandang dengan pupuk kimia sesuai kebutuhan tanaman.
Jika kentang ditanam tumpangsari maka waktu dan jumlah pupuk yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan tanaman tumpangsari tersebut.
Gangguan OPT juga harus diwaspadai, pasanglah perangkap lekat warna kuning 2 minggu setelah tanam sebanyak 50 buah per hektar, untuk mencegah serangan kutu daun, kutu kebul dan lalat penggorok daun. Waspadai penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacerum, tumpang sari tanaman kentang dengan jagung dapat mengurangi penyakit ini.
Pencegahan penyakit kentang juga dapat dilakukan dengan melakukan perendaman benih yang akan ditanam selama 15 menit dengan bakterisida Streptomisin sulfat 20% dengan dosis 2 gram per liter.
Pemberian fungisida berbahan aktif ganda harus dilakukan pada awal pertumbuhan tanaman untuk mencegah penyakit fitoftora.
Dengan menerapkan cara budidaya yang baik dan benar, kentang dapat berproduksi baik di dataran medium, hasil yang diperoleh petani juga akan maksimal, jika budidaya kentang di dataran medium dapat dilakukan di lebih banyak tempat lagi, maka produksi nasional akan terdongkrak.
Demikian penjelasan cara budidaya kentang di dataran medium semoga bermanfaat untuk anda.
Untuk membeli benih, bibit, pupuk, pestisida dan perlengkapan pertanian silakan kunjungi SentraTani.com