Cara Budidaya Cabai Rekomendasi Kementerian Pertanian RI
Budidaya cabai merupakan upaya yang dilakukan untuk menghasilkan cabai, termasuk didalamnya adalah proses pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan tanaman cabai.
Berikut ini adalah cara budidaya cabai rekomendasi Kementerian Pertanian RI
PEMBIBITAN
Cabai yang bagus mutunya dihasilkan dari bibit yang baik pula, oleh karena itu diperlukan teknik yang tepat dalam pembuatan media persemaian. Berikut ini cara pembuatan media semai :
Buat campuran media semai dengan bahan-bahan
- 2 ember tanah atau lebih baik menggunakan cocopeat
- 1 ember pupuk kandang
- 150 gr SP-36 atau 80 gr NPK
- 75 gr karbofuran
Campurkan semua bahan dan ayak hingga halus, 90% dari campuran bahan tersebut dapat digunakan untuk 300-400 kantong polybag media persemaian.
Cocopeat dapat dimanfaatkan sebagai pengganti tanah karena merupakan limbah sabut kelapa yang ramah lingkungan.
Sangat disarankan menggunakan tray semai yang lebih ramah lingkungan karena dapat digunakan berkali-kali serta hemat biaya produksi daripada menggunakan polybag.
Sebelum menanam benih perhatikan keterangan mutu, kemurnian, daya tumbuh dan masa kadaluarsa dari varietas cabai yang dipilih.
Pada saat penanaman benih pada media semai buatlah lubang menggunakan benda yang ujungnya runcing agar tidak ada lapisan yang mengumpul, jangan menggunakan jari telunjuk, kemudian masukkan benih dan tutup dengan cocopeat
Benih yang sudah ditanam selalu dijaga kelembabannya jika perlu siram setiap pagi dan sore.
Selama perawatan, bibit jangan diberi pupuk lagi, serta hindari penyemprotan pestisida (insektisida dan fungisida) sebisa mungkin jika memang tidak terserang hama/ hindari penyemprotan yang tidak perlu.
Setelah 17-21 hari masa semai untuk dataran rendah dan 30 hari masa semai untuk dataran tinggi, bibit yang bagus hasil seleksi dipindahkan ke lapang atau bedengan.
PERSIAPAN LAHAN
Lahan untuk penanaman harus disiapkan 40 hari sebelum masa tanam, ukur keasaman tanah dengan pH meter dan diberi kapur sesuai dosis, seperti contoh berikut ini, atau baca Cara Menghitung Kebutuhan Dolomit per Hektar
Bajak tanah dengan kedalaman 30-40 cm serta bersihkan gulma.
Buatlah bedengan dengan ukuran lebar 110-120 cm, tinggi 50-60 cm dan jarak antar bedeng 60-70 cm pada musim hujan. Sedangkan pada musim kemarau rendahkan tinggi bedeng menjadi 30-40 cm, dan panjang bedeng disesuaikan dengan panjang lahan
Jarak tanam pada pada musim kemarau 60×60 cm sedangkan pada musim hujan 60×70 cm.
Pasanglah plastik mulsa untuk mencegah tumbuhnya gulma serta menjaga kelembaban tanah.
PENANAMAN
Penanaman dilakukan pada pagi atau sore hari dan sehari sebelumnya diairi bersamaan dengan pelubangan mulsa.
Ambil bibit dari tray atau polybag tanpa merusak akar lalu tanam dan sirami secukupnya.
Lakukan pemupukan sesuai dengan kondisi tanaman, jika cukup subur tidak perlu sering dipupuk karena hanya jadi pemborosan.
Pasanglah ajir sepanjang 1,5-1,75 m disesuaikan dengan jenis cabai, ajir dipasang tidak lebih dari 21 hari sejak bibit ditanam ikat ajir dan batang tanaman dengan membentuk angka 8.
PEMELIHARAAN
Perhatikan 4 hal utama dalam pemeliharaan tanaman cabai untuk hasil yang maksimal dengan biaya perawatan yang efektif.
- Sanitasi atau kebersihan
Jaga selalu kebersihan lahan, tanaman, perkakas, seta pekerja untuk menghindari penyakit pada tanaman.
- Pengamatan
Lakukan pengamatan secara rutin agar tahu betul akan masalah yang timbul dan solusinya.
- Aksi/tindakan
Ambillah tindakan sesuai dengan pengamatan masalahnya.
- Evaluasi
Jangan lupa untuk evaluasi semua kegiatan dan belajar dari pengalaman serta kesalahan agar lebih baik di masa depan.
Sampai masa panen jaga selalu ketersediaan air dan jaga keasaman tanah dengan bantuan pH meter.
PEMANENAN
Pemanenan dilakukan dengan cara dipetik, petiklah buah cabai beserta tangkainya agar lebih awet.
Untuk dijual di pasar petiklah buah cabai dengan tingkat kematangan 80%, untuk dijual ke industri petik buah cabai dengan tingkat kematangan 100%.
Dalam proses budidaya cabai ini sangat dianjurkan untuk menggunakan screen house alasannya adalah :
- Dapat menekan pertumbuhan hama penyakit pengganggu
- Meningkatkan produksi karena dapat ditanam sepanjang tahun
- Menekan biaya produksi karena tingkat gagal tumbuh dan gagal panen jauh sekali berkurang.
Penggunaan screen house dan drip irigasi ( irigasi tetes ) sangat baik untuk musim kemarau karena petani dapat menanam cabai dengan biaya rendah dan hasil yang cukup baik.
Demikian ulasan mengenai cara budidaya cabai rekomendasi Kementerian Pertanian RI yang bisa anda praktekkan, semoga artikel ini bermanfaat untuk anda.
Untuk membeli benih cabai ataupun perlengkapan pertanian lainnya silakan kunjungi SentraTani.com
Sumber : Channel Youtube Budidaya Tanaman Buah