Cara Agar Bunga Alpukat Tidak Rontok
Saat berbunga adalah saat dimana pohon alpukat dinanti untuk menjadi buah, namun tidak jarang justru saat bunga yang dinantikan tersebut tumbuh malah rontok. Jika hal tersebut terjadi tentu tidak menyenangkan dan bertanya-tanya apa penyebab kerontokan bunga tersebut dan bagaimana cara mengatasinya.
Nah, jika tanaman alpukat yang Anda budidayakan mengalami kerontokan tidak perlu khawatir, karena setiap masalah dalam dunia pertanian maupun perkebunan tentu ada solusi untuk mengatasinya. Berikut ini kami ulas mengenai Cara Agar Bunga Alpukat Tidak Rontok beserta penyebabnya.
Kerontokan bunga alpukat setidaknya diakibatkan oleh 3 faktor, yaitu faktor cuaca, faktor hama dan penyakit serta faktor tanah dan pemupukan.
FAKTOR CUACA
Faktor cuaca ini merupakn salah satu faktor utama yang sangat mendukung bagaimana kelangsungan dari bunga. Hujan terlalu tinggi ataupun kemarau yang terlalu tinggi tidak baik bagi kelangsungan bunga alpukat, terutama pada bunga yang mulai mekar.
Hujan dengan intensitas yang tinggi dapat mengganggu proses penyerbukan pada bunga alpukat, hal ini terjadi karena benang sari rusak terkena hujan sebelum terjadi penyerbukan. Akibatnya saat hujan dengan intensitas tinggi bunga bahkan bakal buah alpukat banyak yang rontok.
Kemarau dengan suhu panas yang sangat tinggi, juga dapat menyebabkan kerontokan. Hal ini disebabkan karena tanaman kekurangan air dan juga suhu yang terlalu panas sehingga mengakibatkan bunga alpukat terutama pada benang sari dan putik layu sebelum terjadi penyerbukan. Akibatnya penyerbukan gagal dan bunga tersebut rontok.
Adapun penanganan bunga rontok akibat cuaca ekstrim ini salah satunya dapat diatasi dengan melakukan pemupukan. Dimana pada saat tanaman alpukat berbunga ada beberapa unsur hara yang harus dipenuhi agar bunga tersebut tidak rontok. Penjelasan lengkap mengenai pemupukan ini akan diuraikan lengkap pada point ke 3 yaitu faktor pemupukan.
HAMA DAN PENYAKIT
Faktor kedua yang menyebabkan bunga alpukat rontok adalah adanya serangan hama penyakit. Seperti contoh hama kutu putih, hama kutu putih ini berupa semacam tepung berwarna putih yang biasanya menempel pada bagian bawah daun dan juga menempel pada bunga yang mana keberadaannya dapat mengganggu penyerbukan bunga tersebut. Dengan demikian maka bunga gagal melakukan penyerbukan dan akhirnya rontok. Untuk mengendalikannya dapat dilakukan dengan mengaplikasikan insektisida seperti misalnya merek dagang Dursban atau insektisida sejenis lainnya.
Sedangkan penyakitnya adalah bercak daun yang diakibatkan oleh jamur. Bercak daun ini berupa bintik-bintik coklat di permukaan daun. Bercak daun ini memang tidak secara langsung mengganggu bunga namun keberadaannya dapat mengganggu proses fotosintesis, karena permukaan daun rusak. Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan mengaplikasikan fungisida seperti Antracol, Dithane dan lain sebagainya.
FAKTOR PEMUPUKAN
Pemupukan ini merupakan faktor penting yang berkaitan erat dengan kedua faktor sebelumnya. Dengan pemupukan maka unsur hara baik makro atau mikro yang dibutuhkan tanaman akan terpenuhi sehingga tanaman akan lebih kuat menghadapi cuaca ekstrim ataupun serangan hama.
Nah, untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman alpukat terutama yang sedang berbunga agar tanaman dapat tumbuh optimal dan memiliki ketahanan yang baik sehingga bunga tidak mudah rontok, maka pemupukan harus dilakukan dengan tepat.
Unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman alpukat saat memasuki fase berbunga yaitu Kalium (K), Kalsium (Ca), Fosfor (P) dan Magnesium (Mg).
Unsur kalium sangat penting bagi tanaman alpukat yang sedang berbunga. Kalium ini berfungsi untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit, mengatur pembukaan dan penutupan stomata, meningkatkan fotosintesis dan metabolisme tanaman. Maka dari itu jika tanaman kekurangan unsur kalium maka akan sangat rentan terserang penyakit, yang jika hal ini terjadi pada fase berbunga akan mengakibatkan kerontokan. Unsur kalium ini dapat diperoleh dari pupuk seperti KCL.
Unsur phosphor juga sangat dibutuhkan saat tanaman memasuki fase berbunga, terutama saat musim hujan, karena biasanya saat musim hujan unsur Phosphor ini sangat kurang sekali, hal ini disebabkan karena nitrogen akan naik akibat kelambaban yang terlalu tinggi, ph tanah menjadi turun sehingga penyerapan phosphor menjadi rendah/sulit diserap oleh tanaman. Maka dari itu untuk menanggulanginya perlu ditambahkan pupuk untuk menetralkan ph tanah agar phosphor mudah diserap kembali.
Sedangkan untuk kalium dan magnesium dapat diperoleh dari kapur dolomit. Kapur dolomit ini juga berfungsi sebagai penetral keasaman/ph tanah. Jadi kapur dolomit ini memiliki fungsi ganda yaitu selain untuk memenuhi kebutuhan unsur hara kalsium dan magnesium juga berfungsi untuk menetralkan ph tanah.
Selain unsur hara makro, unsur hara mikro seperti Cu, Zn, Fe, B, Mo, CI, Co, Mn dan Ni juga sangat dibutuhkan tanaman alpukat. Unsur hara mikro ini dibutuhkan tanaman namun dalam jumlah yang sangat sedikit, dan jika pemberiannya tidak tepat atau malah berlebihan justru akan meracuni tanaman. Penggunaan pupuk mikro ini disarankan menggunakan pupuk mikro kemasan dengan kandungan lengkap agar mudah mengatur dosisnya, jangan menggunakan pupuk secara tunggal atau satu per satu karena akan merepotkan dalam penakarannya mengingat yang dibutuhkan tanaman sangat sedikit sekali, sehingga berpotensi ketidak tepatan dalam menimbangnya.
Demikian ulasan mengenai Cara Agar Bunga Alpukat Tidak Rontok, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.
Untuk membeli bibit tanaman alpukat, pupuk, pestisida ataupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com
Referensi: Channel Youtube Adi Noor Prayogi