Budidaya Mentimun Pada Lahan Sawah
Mentimun (Cucumis Sativus L) adalah sayuran buah yang memiliki kandungan mineral dan vitamin cukup tinggi. Disamping untuk memenuhi kebutuhan pasar sebagai konsumsi untuk sayur, mentimun dapat dijadikan berbagai keperluan seperti obat penurun panas, mengurangi sakit tenggorokan dan batuk, serta sebagai bahan baku kosmetik (pembersih wajah dan lulur). Ada 4 varietas mentimun yang dapat dibudidayakan dengan produksi cukup tinggi, yaitu Venus, Asian Star, Sabana dan Krakatau dengan potensil hasil 25 sampai 29 ton/ha (pada musim kemarau) dan 13 sampai 18 ton/ha (pada musim hujan).
KARAKTERISTIK LOKASI
Lahan yang cocok adalah sawah berpengairan teknis, ketinggian tempat sekitar (0 – 1.000 m dpl). Musim yang tepat untuk mentimun pada musim kemarau (MK).
METODE PENANAMAN
Penanaman mentimun untuk musim kemarau dilakukan sekitar bulan Maret atau bulan Agustus. Pengolahan tanah dengan menggunakan cangkul dengan membuat bedengan ukuran lebar 80 – 90 dan tinggi 30 cm. yang sekaligus membuat saluarn lebar + 70 cm. pupuk yang diberikan yaitu Pupuk kandang (organik) yang sudah matang + 200 gram (8.000 kg/ha) disimpan pada lubang (cowakan) untuk tempat penanaman biji dengan jarak 60 x 40 cm. Penanaman dilakukan dengan cara tugal dengan jumlah benih 2-3 biji per lubang.sedangkan Pupuk buatan (an organik) terdiri dari NPK (Phonska) Urea/ZA, SP-36, KCI dan pupuk daun masing-masing per hektar dibutuhkan 150,100, 50,50. Pemberian pupuk buatan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :1) Pupuk dilarutkan dalam air lalu disiramkan disekitar tanaman dengan interval 7 hari sekali selama 7 kali, dan 2) Pupuk diberikan pada tugalan/larik disekitar 5-10 cm jarak dari tanaman sebanyak 3 tahap pemberian. Perawatan lainnya adalah pemberian/pengaturan air, dimana air harus selalu ada pada saluran akan tetapi jangan sampai merendam guludan. Penyiangan dilakukan secara intensif agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu. Pemasangan ajir dilakukan setelah sulur tanaman mulai keluar. Penyakit jamur dapat dikendalikan dengan fungsida seperti Dithane, sedangkan untuk jenis hama disemprot dengan insektisida seperti Supracide.
Sumber : banten.litbang.pertanian.go.id