Budidaya Durian Monthong
Durian monthong adalah salah satu jenis durian unggul yang banyak diminati untuk dibudidayakan. Durian monthong memilikin kulit buah yang tipis sehingga lebih banyak memuat buah dan lebih besar, daging yang tebal mencapai 2,5 – 3 cm, warna daging buah yang kuning emas membuat durian ini menarik, ditambah dengan baunya yang harum dan biji buahnya yang tipis, membuat orang semakin tertarik. Selain unggul secara genetis, durian monthong juga relatif mahal yaitu antara Rp. 20.000,- sampai Rp. 45.000 per kg. Mahalnya harga durian monthong banyak mendorong orang untuk membudidayakannya. Namun, tanpa dibekali pengetahuan tentang teknis budidaya yang baik, tak jarang petani memperoleh hasil panen yang kurang maksimal. Oleh karena itu, kita akan berbagai bagaimana cara teknik budidaya durian montong yang baik.
Pembuatan lubang tanam
Lubang tanam dibuat dengan ukuran 100 cm x 100 cm x 70 cm. Tanah yang sudah digali dicampur pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 3 , yaitu 1 bagian pupuk kandang dicampur dengan 3 bagian tanah. Setelah tanah tercampur rata, masukkan kembali ke lubang tanam, biarkan 15 – 30 hari setelah itu ditanam. Perlu diperhatikan cara penanaman lubang yang akan ditanam tanaman harus lebih tinggi dari permukaan tanah asal.
Jarak tanam
Jarak tanam yang ideal untuk durian monthong adalah 10 m x 10 m atau 12 m x 10 m dengan batas tanah berjarak 5 m. Jarak 12 m adalah jarak tanaman yang membujur ke utara selatan agar tanaman dapat sinar matahari lebih leluasa.
Pemupukan
Pemupukan dapat dilakukan dengan cara membuat lubang berbentuk lingkaran dengan kedalaman 20 cm yang berada di luar tajuk terluar. Dengan cara ditaburkan merata di dalam lubang kemudian ditutup kembali supaya tidak menguap. Waktu pemupukan setelah umur setahun yang terbaik adalah diberikan pada saat awal musim hujan sedangkan pada pemupukan kedua diberikan pada saat akhir musim hujan.
Pupuk yang diberikan adalah pupuk NPK Mutiara (16 : 16 : 16). Pada tahun pertama umur tanam 3 bulan dipupuk dosis 150 gr/tanaman, umur 6 bulan dosis 200 gr/tanaman dan umur 1 tahun dosis 250 gr/tanaman. Pada tahun kedua, berikan pupuk kandang 2 karung dengan pemberian NPK Mutiara dosis 300 gr/tanaman pada umur 1,5 tahun dan dosis 350 gr/tanaman pada umur tanaman 2 tahun. Pada tahun ketiga diberikan pupuk kandang 3 karung dan NPK Mutiara dosis 500 gr/tanaman pada umur 2,5 tahun dan 1 kg /tanaman pada umur tanaman 3 tahun.
Sedangkan pada tahun keempat, berikan pupuk kandang 4 karung dengan dosis pemupukan NPK Mutiara 2,5 kg pada umur tanaman 3,5 tahun dan 3 kg pada umur tanaman 4 tahun. Pada saat tahun kelima diberikan pupuk kandang 5 karung dengan dosis pupuk NPK Mutiara 4 kg pada umur 4,5 tahun dan 5 kg pada umur tanaman 5 tahun. Untuk tahun keenam, diberikan pupuk kandang 6 karung dengan pemberian NPK Mutiara 6 kg pada umur 5,5 tahun dan 8 kg /tanaman pada umur 6 tahun. Pada tahun selanjutnya dapat menggunakan pupuk sesuai kebutuhan kesuburan.
Pemeliharaan tanaman
Pada tahun pertama dan kedua yaitu penyiraman biasanya dilakukan satu hari sekali atau dua hari sekali dilihat kondisi tanah sekitar tanaman. Jika tanah di sekitar dalam waktu dua hari kering maka penyiraman dilakukan satu hari sekali diwaktu pagi atau sore hari. Satu batang tanaman dapat disiram 5 liter air dan dapat pula dicampur dengan rendaman pupuk kandang yang telah direndam satu bulan sebelumnya. Durian mulai belajar berbuah pada saat usia 5 tahun. Untuk pembuahan pertama dapat dibuahkan 5 – 10 butir, kemudian tahun selanjutnya dapat dibuahkan 10 – 20 butir dan seterusnya.
Penanggulangan hama dan penyakit
Pengendalian hama dapat dilakukan dengan tindakan penggunaan insektisida secara preventif guna pengendalian hama berupa apis, semut, belalang dan ulat yang sifatnya merusak dan menghambat pertumbuhan tanaman. Hal ini dilakukan secara rutin 1 minggu sekali ke seluruh bagian tanaman. Adapun pestisida yang dapat digunakan seperti fastac, decis dan matador sesuai dengan dosis anjuran penyemprotannya.
Jika ditemui buah durian berlubang dan mengeluarkan cairan kental maka pengendalian dengan cara mencelupkan kapas pada pestisida kemudian masukkan ke dalam lubang yang terserang dan di tutup/pantek dengan kayu. Pengendalian cendawan/fungi yang merusak pucuk daun dan batang hingga busuk dapat menggunakan fungisida yang ditambah dengan pestisida dan dapat dilakukan seminggu sekali sesuai anjuran pemakainnya bila diwaktu musim hujan. Adapun jenis fungisida yang digunakan seperti Antracol, Bresten dan Dithane atau dengan merek dagang lainnya.
Sumber : cybex.pertanian.go.id