Budidaya Buah Tin Dalam Pot
Indonesia adalah negara yang memiliki lahan subur, kekayaan hayati yang melimpah dan iklim yang mendukung berkembangnya sektor pertanian. Berbagai tanaman dari luar pun bisa dikembangkan dengan baik disini. Salah satu tanaman yang masih memiliki potensi pengembangan yang tinggi adalah buat Tin atau buah Ara. Begitu istimewanya buah ini
Buah tin memiliki kandungan nutrisi cukup lengkap. Baik dalam bentuk vitamin ataupun mineral. Bahkan begitu lengkapnya, para ahli menyebutnya dengan super nutrition. Menurut California Fig-s Advisory, Nutritional value per 100 g mengandung Energi 250 kcal 1040 kJ, Karbohidrat 63.87 g, Lemak 0.93 g, Protein 3.30 g, Gula 47.92 g, Folat (Vit. B9) 9 μg 2%, Vitamin C 1.2 mg 2%, Zinc 0.55 mg 6%, Kalsium 162 mg 16%, Riboflavin (Vit. B2) 0.082 mg 5%, Pantothenic acid (B5) 0.434 mg 9%, Vitamin B6 0.106 mg 8% dll.
Nutrisi buah tin memang sangat tinggi, namun belum banyak masyarakat kita yang mengkonsumsi secara rutin. Harga buah tin yang dijumpai dipasaran lokal bisa mencapai ratusan ribu per kilogramnya. Dengan harga yang mahal buah ini memiliki banyak khasiat. Bibitnya berkisar antara harga Rp.30.000,- hingga Rp.150.000,- tiap tangkainya.
Manfaat buah tin untuk kesehatan antara lain sebagai anti bakteri, jamur dan virus, mengatasi hipertensi dan jantung koroner, menguangi kadar kolesterol dalam tubuh serta mencegah serangan jantung dan pengendali deabetes. Selain itu, buah tin juga melawan sel kanker, mencegah tulang keropos dan menguatkannya, meninggikan badan secara alami. Buah tin juga mengatasi susah tidur/ insomnia, mengatasi anemia (kurang darah), sumber nutrisi, mengatasi susah buang air besar/ sembelit, baik untuk wasir dan ambeien serta mencegah tumor.
Teknik budidaya buah tin tergolong mudah. Rata-rata pekebun melakukan perbanyakan dengan cangkok yang ditanam dalam polibag atau pot yang memadai. Kegiatan budidaya dilakukan dengan penyiapan bibit yang sudah siap, dalam arti perakaran yang sudah mencukupi. Jenis buah tin juga sangat beragam sampai ratusan varietas seluruh dunia yang masing-masing memiliki spesifikasi tersendiri. Bibit yang sehat akan berpengaruh pada pertumbuhan selanjutnya.
Selanjutnya penyiapan media tanam. Dalam budidaya buah tin, komposisi media sebenarnya sangat tergantung dengan sumber daya yang ada. Yang terpenting adalah unsur kesuburan media terpenuhi baik secara fisik, kimia dan biologis. Kesuburan fisik dalam arti media tanam harus remah, gembur, dan porous. Salah satu cirinya adalah jika disiram air dari atas, maka air akan cepat meresap kedalam media. Selanjutnya kesuburan kimia yang dimaksud adalah media tersebut mengandung unsur-unsur kimia yang dibutuhkan oleh tanaman, dalam hal ini buah tin. Yang terakhir adalah kesuburan biologis. Hal ini mensyaratkan media tanam harus dihuni oleh mikroorganisme yang mendukung proses metabolosme dan penyerapan unsur oleh tanaman. Untuk mencukupi kebutuhan tiga kesubutan tersebut, biasanya pekebun buah tin memanfaatkan media tanah, sekam/ arang sekam dan pupuk kandang.
Kegiatan menanam sebaiknya dilakukan sore hari. Hal ini disebabkan suasana lingkungan yang cenderung sejuk sampai pagi akan mendukung perakaran bekerja berinteraksi dengan media yang ada tanpa harus diganggu oleh proses penguapan. Pada pot atau polibag, pengisian media di lakukan pada 1/3 bagian pot/ polibag. Selanjutnya masukkan bibit beserta media perbanyakan (cangkok) dengan terlebih dahulu membuka kemasan bibit. Letakkan bibit pada posisi tengah dengan tegak.
Selanjutnya isi sela-sela tanaman dengan media tanam hingga akar tertutup sempurna. Padatkan media sekeliling tanaman. Selanjutnya siram dengan air hingga meresap sampai kebagian bawah pot. Hal ini dilakukan sekaligus untuk menguji porousitas media. Tanaman selanjutnya diletakkan pada tempat yang teduh hingga tanaman benar-benar siap dipindah pada area budidaya.
Sumber : pertanian.jombangkab.go.id