Budidaya Bawang Daun Organik
Budidaya bawang daun organik adalah sistem budidaya yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis, sehingga produk yang dihasilkan lebih aman untuk dikonsumsi karena terbebas dari residu bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan.
Budidaya bawang daun secara organik sangat mudah dilakukan bahkan bagi yang masih pemula sekalipun bisa melakukannya.
Pada artikel kali ini KampusTani.com akan mengulas tentang budidaya bawang daun organik dalam skala kecil yaitu penanaman bawang daun pada polybag di pekarangan rumah.
Persiapan bibit
Bibit bawang daun cukup mudah didapatkan, yaitu berupa daun bawang konsumsi yang bisa diperoleh dari pasar. Setelah bawang daun diperoleh, potong menjadi 2 bagian, yaitu ujung daun dan pangkal daun beserta akarnya. Ujung daunnya bisa dimanfaatkan untuk memasak sedangkan yang akan digunakan untuk bibit adalah bagian pangkal, tentunya yang masih memiliki akar.
Selanjutnya rendam bibit bawang daun tersebut ke dalam larutan pupuk hayati. Pupuk hayati adalah pupuk yang mengandung agen hayati terdiri dari sekumpulan mikroorganisme hidup yang aktivitasnya bisa memperbaiki kesuburan tanah.
Larutkan 10 ml pupuk hayati ke dalam 0,5 liter air bersih pada wadah berupa ember kecil atau wadah sejenisnya. Perendaman dilakukan selama kurang lebih 6 jam.
Tujuan perendaman ini adalah agar tumbuh lebih banyak akar sebelum dilakukan penanaman bibit. Pertumbuhan akar ini sangat cepat, bahkan dalam 6 jam perendaman sudah banyak tumbuh akar-akar baru.
Persiapan media tanam
Sembari menunggu perendaman bibit, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan media tanam.
Media tanam yang digunakan juga merupakan bahan-bahan organik yaitu berupa :
- Tanah
- Pupuk kandang yang telah difermentasi/pupuk organik.
- Sekam padi atau sekam bakar yang berfungsi agar tanah tetap poros dan tidak mudah padat.
- Dolomit/kapur pertanian yang berfungsi untuk menetralkan pH tanah agar penyerapan unsur hara lebih maksimal diterima oleh tanaman.
Campurkan semua bahan tersebut dengan perbandingan tanah : pupuk : sekam padi yaitu 2:1:1 kemudian taburkan dolomit secukupnya saja, kemudian aduk semua bahan hingga tercampur merata.
Masukkan media tanam ke dalam polybag hingga penuh. Polybag digunakan agar memudahkan dalam perawatan dan juga agar tanaman mudah dipindah-pindahkan.
Siram media dalam polybag menggunakan air yang telah dicampur dengan pupuk hayati dengan dosis 5 tutup botol wadah pupuk hayati untuk 1 gembor air penyiraman. Siram media hingga jenuh dan merata.
Tahap penanaman
Setelah bibit direndam selama 6 jam, saatnya bibit ditanam pada polybag. Caranya yaitu dengan membuat lubang tanam pada polybag kemudian masukkan 1 bibit untuk 1 lubang tanam karena nantinya akan tumbuh makan baru, kemudian tutup kembali dengan sedikit dipadatkan agar bibit erat tertanam dan tidak goyah. Dalam 1 polybag dapat ditanami beberapa bibit bawang daun menyesuaikan kelebaran diameter polybag, kemudian siram secukupnya.
Letakkan polybag pada tempat teduh selama kurang lebih 1 minggu.
Pemupukan dilakukan dengan menyiramkan bahan-bahan organik ke media tanam atau dengan menyemprotkannya dengan interval 2 minggu sekali.
Setelah tanaman berumur 3 minggu dari penanaman dan telah diletakkan pada tempat terbuka tanaman sudah terlihat subur dan pertumbuhan yang baik, tentunya ditunjang dengan perawatan yang baik pula.
Demikian ulasan mengenai cara budidaya bawang daun organik, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk anda.
Untuk membeli benih bawang daun, bibit, pestisida, pupuk ataupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com.
Sumber : Channel Youtube INFO RAGAM PERTANIAN