Pengendalian Penyakit Layu Fusarium
Organisme pengganggu tanaman seperti hama dan penyakit memang menjadi tantangan terberat dalam usaha budidaya pertanian, karena OPT ini selain bisa mengganggu proses budidaya tanaman juga dapat merusak tanaman budidaya yang bisa berakibat kematian pada tanaman. Seperti misalnya penyakit layu fusarium yang dianggap susah untuk dikendalikan.
Layu fusarium adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur fusarium oxysporum. Jamur fusarium ini merupakan jamur yang penularannya sangat luar biasa dan dapat menyebabkan kegagalan secara total pada proses budidaya tanaman.
Bahkan pada tanah yang pernah ditumbuhi tanaman yang terinfeksi jamur fusarium ketika ditanami ulang dengan tanaman yang sama maka pasti sangat beresiko terjadi serangan jamur fusarium kembali. Hal ini karena menurut beberapa penelitian yang dilakukan bahwa jamur fusarium ini dapat menetap pada tanah.
Jamur fusarium dapat berkembang optimal pada suhu ruang yaitu 25 derajat Celcius, dan akan berkembang lebih pada suhu yang lebih rendah dan terutama pada musim hujan.
Untuk mengetahui bagaimana cara Pengendalian Penyakit Layu Fusarium secara lengkap, berikut ini kami ulas penjelasannya.
MENANAM BIBIT ATAU BENIH YANG TAHAN LAYU FUSARIUM
Dalam pemilihan bibit atau benih ini selain memilih bibit yang unggul juga pilihlah bibit yang tahan dari serangan penyakit layu fusarium. Sehingga resiko serangan lebih kecil.
MELAKUKAN ISTIRAHAT TANAH
Istirahat tanah adalah membiarkan lahan pertanian dalam keadaan terbuka setelah musim panen dan sebelum musim tanam berikutnya. Dan ini akan lebih baik jika dilakukan pembalikan tanah, dicangkul atau dibajak terlebih dahulu. Dengan demikian akan mengurangi kemungkinan serangan penyakit layu fusarium pada musim tanam selanjutnya.
PEMBERIAN PUPUK KOMPOS YANG DITAMBAHKAN TRICHODERMA
Jamur trichoderma adalah salah satu mikroorganisme penghuni tanah yang berfungsi sebagai pengurai, dan dapat pula berfungsi sebagai agens hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman.
Jamur trichoderma ini dapat menghambat pertumbuhan serta penyebaran cendawan atau jamur penyebab penyakit pada tanaman misalnya jamur fusarium oxysporum, cendawan ganoderma, rhizoctonia dan sebagainya.
Dengan memberikan pupuk kompos yang ditambahkan trichoderma ini secara efektif bisa mencegah penyakit layu fusarium dan bahkan penyakit-penyakit lain, misalnya penyakit busuk pangkal batang, penyakit akar putih dan sebagainya.
PENYEMPROTAN FUNGISIDA PROTEKTIF
Fungisida protektif adalah fungisida yang bertujuan untuk melindungi tanaman dari serangan penyakit akibat jamur.
Contoh fungisida protektif tersebut misalnya fungisida berbahan aktif propineb dan mankozeb seperti merek dagang Antracol, Dithane, Antila dan sebagainya.
Fungisida protektif ini sangat tepat untuk digunakan sebagai tindakan atau langkah pencegahan.
OPTIMALISASI PH TANAH
pH merupakan singkatan dari Power of Hydrogen atau ada juga yang mengatakan Potential of Hydrogen, atau secara sederhana dikatakan pH adalah tingkat keasaman tanah.
Pada pH tanah yang rendah (dibawah 6) dapat mempengaruhi perkembangbiakan jamur fusarium lebih tinggi. Selain itu jika pH tanah rendah, beberapa unsur hara tidak dapat terserap secara optimal, seperti misalnya unsur hara fosfor, kalium dan unsur hara makro sekunder lainnya seperti kalsium, magnesium dan sulfur. Dan jika unsur hara tersebut tidak terserap secara optimal maka akibatnya tanaman tidak tumbuh dengan baik.
Sedangkan pada pH tanah yang netral yaitu 6-7, nutrisi atau unsur hara akan terserap secara optimal.
Dan untuk menaikkan pH tanah yang rendah (di bawah 6) kita dapat mengaplikasikan kapur dolomit pada lahan pertanian sebelum melakukan penanaman. Dan untuk mengetahui dosis aplikasinya silakan baca pada artikel Kampus Tani sebelumnya yaitu Cara Menghitung Kebutuhan Dolomit per Hektar.
MENGAPLIKASIKAN HIDROGEN PEROKSIDA
Hidrogen peroksida adalah suatu senyawa yang memiliki rumus kimia H2O2 yang memiliki banyak sekali fungsi dan salah satunya sebagai sterilisasi tanah/lahan pertanian untuk mengendalikan jamur fusarium.
Untuk mengendalikan jamur fusarium penyebab layu ini gunakanlah hidrogen peroksida 50% dengan dosis 0,5-1 ml per liter air dan diaplikasikan dengan cara mengocorkannya atau menyemprotkannya melalui daun (foliar application).
Demikian ulasan mengenai Pengendalian Penyakit Layu Fusarium, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.
Untuk membeli fungisida ataupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com.
Referensi: Channel Youtube Penyuluh Pertanian Lapangan