Cara Mengatasi Antraknosa Pada Cabe
Penyakit antraknosa adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur colletotrichum capsici pada cabe, jamur ini berkembang pesat pada lingkungan yang lembab dan basah, kondisi ini banyak ditemui pada musim hujan.
Penyakit antraknosa atau antraknosa hampir selalu menyerang pada setiap musim tanam terutama pada tanaman cabe yang sudah besar buahnya, seperti serangan pada buah yang hampir siap dipanen jika telat pengendaliannya akan busuk dan mengering, sehingga ancaman penyakit ini berpotensi menggagalkan panen. Bahkan pada musim hujan dampak serangan yang ditimbulkan bisa mencapai 80-100%.
Penyakit antraknosa umumnya menyerang pada hampir semua bagian tanaman, mulai dari ranting, cabang, daun dan juga buah. Fase serangannya pun mulai sejak fase perkecambahan, fase vegetatif atau pertumbuhan sampai fase generatif atau pembuahan.
Jamur ini menyerang tanaman dengan cara menginfeksi dinding sel tanaman pada fase perkecambahan serangannya menyebabkan tanaman gagal berkecambah, sedangkan pada fase generatif menyebabkan buah yang akan masak dan hendak dipanen menjadi busuk dan mengering.
Penyebaran jamur colletotrichum capsici dibantu oleh air dan angin, sehingga akan menyebar dengan cepat ke bagian buah yang lain yang belum terinfeksi.
Penyakit antraknosa ini memiliki tanaman inang yang cukup beragam. Selain pada cabe atau tomat, tanaman yang menjadi inang dari penyakit antraknosa ini antara lain paprika (sweet pepper), semangka, buah naga, melon, timun, bawang merah, buncis, dan mangga.
Tanaman yang diserang penyakit antraknosa ini memiliki beberapa gejala, seperti pada buah ada tanda bercak melingkar, cekung berwarna coklat pada pusatnya serta berwarna coklat muda pada sekeliling lingkarannya. Bercak tersebut akan meluas kemudian menyebabkan buah membusuk, kering dan jatuh.
Untuk mengetahui bagaimana Cara Mengatasi Antraknosa Pada Cabe, berikut ini kami uas penjelasannya secara lengkap.
PENGATURAN DRAINASE
Saat merencanakan untuk menanam cabe, rencanakan pua pengaturan drainase yang baik. Pada lahan yang akan ditanami cabe selain dibuat bedengan-bedengan, harus dibuat pula got keliling terlebih dulu. Hal ini dimaksudkan supaya apabila turun hujan, mudah untuk mengalirkan kelebihan air keluar dari lahan.
Mengingat bahwa jika drainase buruk dapat menyebabkan penyakit tanaman mudah sekali berkembang.
PEMBERSIHAN GULMA
Lakukan pembersihan gulma disekitar pertanaman baik itu dibawah tanaman ataupun di saluran drainase. Gulma yang tak pernah dibersihkan, terutama di saluran drainase akan menghambat mengalirnya kelebihan air dari lahan, hal ini akan menaikkan kelembaban sekitar tanaman dan berpotensi menjadi tempat yang nyaman untuk berkembangnya hama dan penyakit tanaman.
PEMANGKASAN
Tanaman yang terlalu rimbun, tanpa pemangkasan selain mengakibatkan tanaman mudah patah, buah sedikit, juga iklim mikro sekitar tanaman menjadi berubah, lingkungan sekitar tanaman menjadi lembab dan rentan terhadap jamur penyebab antraknosa.
PEMUPUKAN YANG TEPAT
Pencegahan dan antisipasi antraknosa, dilakukan dengan cara memperkuat ketahanan tanaman. Untuk memperkuat ketahanan tanaman perlu dilakukan pemupukan yang tepat dan berimbang.
Yang dimaksud dengan pemupukan tepat yaitu tepat jenis, takaran dan fase pertumbuhan tanaman. Pemupukan yang tidak tepat, misalnya terlalu berlebih memberikan pupuk berkadar N tinggi akan menyebabkan tanaman dan buah cabe rawan terhadap penyakit antraknosa.
Tanaman yang kebutuhan nutrisinya terpenuhi secara seimbang yaitu N, P, K, maka tanaman tersebut akan lebih tahan terhadap serangan jamur.
Jika perlu tambahkan pupuk yang mengandung unsur kalsium (Ca) tinggi. Unsur Ca adalah unsur utama penyusun dinding sel tanaman. Pemberian kalsium membuat dinding sel buah lebih kuat dan lebih susah ditembus oleh jamur Colletotrichum capsici. Pemberian kalsium juga dapat dilakukan dengan cara pengocoran dolomit atau kapur pertanian (CaMg(CO3)2).
PENYEMPROTAN FUNGISIDA
Apabila tanaman cabe yang ditanam telah menunjukkan tanda-tanda serangan penyakit antraknosa, tetap lakukan upaya preventif (upaya pencegahan) seperti yang telah disebutkan diatas, segera selamatkan buah cabe yang sehat dan lakukan penyemprotan dengan fungisida yang tepat.
Penyelamatan buah cabe yang sehat dilakukan dengan memetik semua cabe yang terserang baik intensitas serangannya masih baru ataupun yang telah parah agar tidak menular. Cabe hasil petikan yang terserang antraknosa sebaiknya dibuang atau dibakar di tempat yang jauh dari tempat budidaya cabe. Jangan menghanyutkan cabe yang terserang antraknosa ke saluran irigasi atau sungai sebab justru akan memperluas serangan antraknosa.
Penyakit Antraknosa tak akan hilang dalam sekali semprot fungisida. Satu hari sesudah penyemprotan pertama, perlu dilihat dan diambil lagi cabe yang masih terkena antraknosa dan lakukan penyemprotan ulang dengan selang waktu 3-4 hari dari waktu penyemprotan sebelumnya.
Fungisida yang dapat digunakan untuk pencegahan antraknosa ini yaitu yang berbahan aktif Mankozeb seperti Merek dagang Dithane m-45, atau berbahan aktif propineb seperti Antracol dan sebagainya. Atau untuk pengendalian tanaman yang sudah terserang bisa menggunakan fungisida dengan bahan aktif solar s-metil kombinasi dengan mankozeb seperti merek dagang Bion M, atau bahan aktif azoxystrobin kombinasi dengan difenokonazol seperti Amistartop dan sebagainya.
Demikian ulasan mengenai cara mengatasi antraknosa pada cabe, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk anda.
Untuk membeli fungisida maupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com