Media Tanam Kelengkeng Dalam Pot
Dalam budidaya kelengkeng dalam pot atau planterbag, salah satu hal penting yang perlu mendapatkan perhatian khusus adalah pembuatan media tanam, karena media tanam tersebut berperan penting dalam terciptanya tanaman kelengkeng agar tumbuh dan berproduksi secara optimal.
Bahkan 50% keberhasilan dalam budidaya tanaman ditentukan dari media tanam, sehingga jika media tanam yang digunakan sudah tepat, maka 50% sudah berhasil dan sisanya ditentukan oleh teknik perawatan, pemangkasan pemupukan dan sebagainya.
Adapun kriteria media tanam yang baik dan berkualitas setidaknya harus memenuhi 3 syarat:
- Gembur dan porous, sehingga media tanam dapat menyerap dan menyimpan air dengan cukup serta dapat mengalirkan kelebihan air sehingga media tanam tidak becek dan tergenang air dalam waktu yang lama.
- Mengandung unsur hara makro dan mikro serta mikroorganisme penyubur tanah.
- Memiliki Ph yang netral yaitu pada kisaran 6-7.
Nah untuk memperoleh media dengan kriteria tersebut diatas, apa saja bahan yang dibutuhkan dan bagaimana cara pembuatannya? Berikut ini penjelasan lengkap mengenai cara membuat media tanam kelengkeng dalam pot.
Proses pembuatan media tanam kelengkeng dalam pot ini terbagi menjadi 3 tahapan, yaitu mengatur komposisi bahan media tanam, memberikan pupuk dasar dan melakukan fermentasi media tanam tersebut.
KOMPOSISI MEDIA TANAM
Komposisi media tanam kelengkeng dalam pot yang digunakan agar memenuhi syarat media tanam sebagaimana tersebut diatas yaitu tanah gembur, pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan 1:1:1 atau bisa juga menggunakan komposisi tanah gembur, pupuk kandang dan sekam padi dengan perbandingan yang sama yaitu 1:1:1. Campurkan semua bahan dengan mengaduknya hingga merata.
PUPUK DASAR
Pupuk dasar ini berfungsi untuk menyuplai kebutuhan unsur hara tanaman kelengkeng pada awal masa pertumbuhannya setelah dipindah tanam pada pot. Adapun pupuk dasar beserta dosis yang diberikan untuk pot berukuran besar adalah 2 sendok makan NPK, 1 genggam kapur dolomit, fungisida biologi trichoderma seperti Saco P atau Tricogreen sesuai dosis pada kemasan produk. Kemudian aduk kembali media tanam dengan pupuk dasar hingga tercampur merata dan masukkan media tanam tersebut ke dalam pot untuk tahapan fermentasi.
FERMENTASI
Fermentasi pada media tanam ini berfungsi agar semua senyawa organik pada bahan-bahan media tanam diurai dari bentuk komplek menjadi bentuk sederhana yang mudah diserap oleh tanaman. Sehingga ragam unsur hara pada media tanam terfermentasi menjadi lengkap, baik hara makro maupun hara mikro.
Untuk melakukan fermentasi media tanam ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu fermentasi secara alami dan fermentasi buatan/dengan bantuan mikroorganisme seperti EM4.
Fermentasi secara alami yaitu membiarkan media tanam dalam pot dalam keadaan terbuka dan terpapar terik matahari dan hujan secara langsung. Proses fermentasi alami ini membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu 2-3 bulan, dan media dalam pot dapat ditanami bibit kelengkeng.
Dan untuk proses fermentasi yang lebih cepat serta mendapatkan media tanam yang lebih baik maka proses fermentasinya membutuhkan bantuan mikroorganisme sebagai pengurainya. Caranya yaitu siapkan 1 liter air, 1 sendok makan EM4 dan 100 ml molase, campurkan dan aduk hingga merata, kemudian siramkan pada media tanam dalam pot sambil mengaduknya hingga merata. Proses fermentasi ini membutuhkan waktu yang lebih cepat, yaitu 1 bulan hingga fermentasi sempurna.
Ciri-ciri media tanam yang telah terfermentasi secara sempurna dan siap untuk ditanami bibit kelengkeng adalah tumbuhnya rumput pada media tanam dalam pot tersebut
Demikian ulasan mengenai media tanam kelengkeng dalam pot, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.
Untuk membeli bibit kelengkeng ataupun perlengkapan pertanian silakan kunjungi SentraTani.com
Referensi: Channel Youtube Kebun Indra Tarigan