Pemangkasan Tanaman Buah
Banyak terjadi dalam budidaya tanaman buah dimana secara keseluruhan tumbuh dengan lebat, daunnya rimbun dengan warna daun yang hijau pekat, namun sangat jarang memunculkan bunga/buah. Dan meskipun muncul bunga/buah, bunga dan buah yang dihasilkannya pun jumlahnya sedikit. Hal ini disebabkan karena fotosintat yang terbentuk hanya dialokasikan untuk pertumbuhan tanaman, khususnya ke bagian tanaman yang bersifat pertumbuhan vegetatif. Akibatnya banyak dahan dan ranting yang tumbuh tidak teratur dan bersilangan di bagian tengah tanaman dengan daun-daun yang umumnya tidak terkena sinar matahari secara langsung. Daun-daun yang tidak terkena sinar matahari secara langsung tersebut, bersifat parasit bagi tanaman karena tidak melakukan proses fotosintesis namun tetap mendapatkan fotosintat (hasil fotosintesis) dari daun-daun di bagian terluar yang terkena sinar matahari langsung. Dan pada akhirnya jumlah fotosintat yang dialokasikan oleh tanaman untuk memunculkan bunga dan buah sangat sedikit.
Nah untuk menghindari hal tersebut, pemangkasan merupakan salah satu solusinya. Tanaman yang dipangkas secara teratur akan memberikan lingkungan mikro yang baik bagi pertumbuhan tanaman itu sendiri, di mana sinar matahari sebagai sumber energi utama dapat menembus semua bagian tanaman, memberikan iklim mikro yang baik, mengurangi kelembaban yang berlebihan, juga dapat meminimalkan perkembangan jamur dan organisme pengganggu tanaman (OPT) lainnya. Dengan demikian pertumbuhan tanaman menjadi lebih optimal sehingga memberikan hasil yang optimal pula.
Pemangkasan pada tanaman buah setidaknya terdapat 3 metode, yaitu pemangkasan bentuk, pemangkasan produksi dan pemangkasan pemeliharaan, berikut ini penjelasan selengkapnya.
PEMANGKASAN BENTUK
Pemangkasan bentuk adalah pemangkasan yang bertujuan untuk membentuk tajuk tanaman seawal mungkin, bahkan pada umur tanaman yang masih muda. Pada beberapa jenis tanaman tertentu (mangga misalnya), pangkas bentuk dilakukan dengan mengikuti pola 1-3-9 yang artinya 1 batang utama yang dipangkas akan menghasilkan beberapa cabang primer, dan dari beberapa cabang primer tersebut dipilih 3 cabang yang pertumbuhannya paling seragam dan seimbang dengan arah pertumbuhan yang proporsional (misalnya membentuk sudut 120 derajat bersilangan). Dari 3 cabang primer yang dipelihara ini, masing-masing cabang akan dipangkas lagi untuk menghasilkan 3 cabang sekunder dengan pertumbuhan terbaik, seimbang, dan proporsional. Dengan demikian, pasca pemangkasan bentuk sejak dini, pada akhirnya akan diperoleh tanaman dengan pola percabangan 1-3-9.
Dengan pola percabangan seperti ini, akan dihasilkan tanaman dengan tajuk yang rimbun dan membulat, dengan ketinggian yang dapat diatur.
Lakukan pemangkasan pada tunas air, cabang yang bersudut kecil, cabang dan ranting yang terserang hama dan penyakit, lalu bakar pada tempat yang sudah disediakan. Pangkas pula dahan dan ranting yang rapat, bersilangan atau tersembunyi/terlindung, dahan dan ranting yang pertumbuhannya ke arah dalam tajuk atau yang ke arah bawah.
Pembentukan tajuk mulai diatur sejak tanaman berumur satu tahun. Batang utama dapat dipelihara sampai kira-kira setinggi 70—100 cm. Pilihlah hanya satu batang utama maka jika terbentuk dua batang utama, potonglah salah satunya. Setelah batang utama mencapai 1 m, pangkas pucuknya dan biarkan tumbuh tunas-tunas baru dan calon cabang primer. Pilih 6—10 calon cabang primer yang posisinya simetris supaya terjadi keseimbangan antara bentuk tajuk dengan percabangannya.
Oleskan vaselin, cat minyak, atau oli pada batang/cabang besar setelah dipangkas.
PEMANGKASAN PRODUKSI
Pemangkasan produksi ini bertujuan untuk merangsang munculnya tunas-tunas produktif, khususnya tunas-tunas yang berada di tajuk bagian terluar dari tanaman. Semakin banyak tunas produktif di ujung ranting, maka kemungkinan munculnya bunga dan buah juga akan semakin banyak. Pemangkasan produksi juga dilakukan pada semua dahan/ranting di bagian tengah tanaman yang tidak produktif dan tumbuh tidak beraturan, termasuk memangkas habis semua tunas air yang tumbuh lurus, tegak lurus di cabang primer maupun cabang sekunder.
Tunas air ini bersifat parasit dan tumbuh sangat cepat, melebihi kecepatan pertumbuhan tunas-tunas lainnya, dengan mengambil fotosintat hasil fotosintesis sebagai energi pertumbuhannya. Selain itu tunas air juga sangat jarang memunculkan bunga meski tanaman telah memasuki fase berbunga.
PEMANGKASAN PEMELIHARAAN
Seperti namanya, pemangkasan pemeliharaan ini bertujuan untuk memelihara kesehatan tanaman. Pemangkasan ini dilakukan bersamaan dengan pemberian pupuk, dan umumnya dilakukan pasca tanaman menyelesaikan periode berbuah, saat dimana energi tanaman terkuras habis untuk membesarkan buah.
Pemangkasan dilakukan dengan memangkas habis semua ujung-ujung ranting tempat keluarnya bunga/buah (contoh mudah adalah pada tanaman mangga, rambutan, dan kelengkeng yang memiliki buah di ujung ranting). Pemangkasan ini akan merangsang keluarnya tunas-tunas baru yang jumlah nya akan lebih banyak dari jumlah tunas sebagai ujung ranting. Selain itu akan memudahkan pemeliharaan dengan mempertahankan tinggi tanaman yang tetap pendek, tidak tinggi menjulang atau tumbuh terlalu melebar ke arah samping sehingga menghabiskan banyak tempat untuk menunjang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
Pangkas habis pula semua tunas air yang muncul serta membuang semua ranting kering yang mati. Ranting kering ini biasanya menjadi tempat yang menyenangkan bagi pertumbuhan beberapa jenis hama, khususnya hama penggerek batang.
Demikian ulasan mengenai pemangkasan tanaman buah, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.
Untuk membeli bibit tanaman mangga, ataupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com