Cara Menanam Pare Dalam Pot
Pare, meskipun memiliki rasa yang agak pahit namun banyak yang menyukainya, karena selain dapat diolah menjadi makanan yang nikmat dan menggugah selera ternyata pare juga sangat bagus untuk kesehatan, dikarenakan pare memiliki kandungan vitamin dan antioksidan yang cukup banyak.
Budidaya tanaman pare ini juga tidak sulit, bahkan selain dapat ditanam langsung di lahan, tanaman pare juga dapat ditanam pada pot dan dapat di letakkan di pekarangan sekitar rumah anda.
Jika anda tertarik untuk menanamnya, berikut ini penjelasan lengkap mengenai cara menanam pare dalam pot.
PERSIAPAN BENIH
Sebelum memulai menanam pare, hal penting yang harus dilakukan adalah memilih benih berkualitas unggul, karena benih unggul merupakan salah satu penunjang keberhasilan dalam budidayanya. Karena selain persentase pertumbuhannya tinggi juga memiliki ketahanan yang baik terhadap hama penyakit.
Benih/biji pare dapat diperoleh dari buahnya yang sudah matang, pilih buah yang bagus, matang sempurna kemudian ambil bijinya, jemur hingga kering dan siap ditanam.
Namun jika anda tidak ingin repot atau tidak memiliki buah pare matang, benih pare berkualitas unggul kini sangat mudah didapatkan di toko-toko pertanian di sekitar anda baik itu offline atau online seperti SentraTani.com.
Benih pare ini bisa langsung ditanam atau bisa juga dengan menyemainya terlebih dahulu. Namun dalam kesempatan kali ini penanaman pare akan kita tanam langsung dari bijinya tanpa melakukan penyemaian terlebih dahulu.
POT DAN MEDIA TANAM
Media tanam yang digunakan berupa campuran tanah subur yang gembur, sekam padi, pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1, campurkan semua bahan dengan mengaduknya hingga merata, kemudian masukkan media tanam tersebut ke dalam pot berukuran 50×40 cm atau disesuaikan dengan kebutuhan.
Berikan pupuk dasar pada media tanam dalam pot berupa pupuk NPK 16:16:16 dengan dosis 1 sendok makan per pot. Atau bisa juga menggunakan pupuk organik baik itu padat atau cair.
Siram media tanam tersebut agar kondisinya tetap lembab. Diamkan media selama 1-2 minggu hingga media steril dan mempunyai nutrisi yang nantinya siap diserap oleh tanaman.
TAHAP PENANAMAN
Sebelum benih/biji pare ditanam, terlebih dahulu potong sedikit bagian ujung benih/biji yang lancip, tujuannya untuk memudahkan proses perkecambahan, karena biji pare ini memiliki kulit yang tebal dan keras.
Tanam benih pare pada media tanam dalam pot yang sudah siap atau telah didiamkan selama 2 minggu, tanam 1 biji pada setiap pot. Cara menanamnya yaitu dengan membuat lubang tanam pada media dalam pot sedalam 3 cm, masukkan benih kemudian tutup kembali dan ikuti dengan penyiraman. Benih pare yang ditanam dalam pot akan tumbuh setelah 5-7 hari dari penanaman.
TAHAP PERAWATAN
- Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari, pada masa pertumbuhan penyiraman terkadang bisa sampai 2 kali sehari tergantung kondisi media tanam dan tanaman, namun pada saat masa pembuahan penyiraman dapat ditambah agar buahnya lebih cepat besar. Dan pada saat musim hujan intensitas penyiraman dapat dikurangi misalnya 2-3 hari sekali.
- Pemasangan ajir
Pemasangan ajir/lanjaran yang berfungsi sebagai perambatan tanaman pare dilakukan pada saat usia tanaman kurang lebih 2 minggu setelah tanam dari biji karena pada usia itu tanaman sudah mulai menjalar.
- Pemupukan
Pemupukan pada tanaman pare terbagi menjadi 2 yaitu pemupukan dasar dan pemupukan lanjutan. Pemupukan dasar dilakukan pada saat pembuatan media tanam dalam pot, pupuk yang diberikan berupa pupuk NPK 16:16:16 dengan dosis 1 sendok makan per pot. Atau bisa juga menggunakan pupuk organik baik itu padat atau cair. Sedangkan pemupukan lanjutan dilakukan pada usia tanaman sekitar 3 minggu.
Pada pupuk lanjutan ini terdapat 2 pilihan yaitu pupuk kimia dan pupuk organik. Jika menggunakan pupuk kimia, pada fase pertumbuhan pupuk yang diberikan adalah ½ sendok makan pupuk NPK 16:16:16 dengan cara menaburkan dan menutupnya pada media tanam bagian samping dalam pot dan ikuti dengan penyiraman, pemberiannya setiap 1-2 minggu sekali tergantung pertumbuhan tanaman. Sedangkan pada fase pembuahan berikan pupuk TSP (MKP), KCL (KNO3) dan Kalsium dengan dosis 0,5-1 sdm per pot yang diberikan setiap 2 minggu sekali.
- Pengendalian hama penyakit
Pengendalian hama penyakit pada tanaman pare dilakukan dengan aplikasi pestisida baik itu pestisida kimia ataupun organik. Jika menggunakan pestisida kimia dapat mengaplikasikan antracol atau amistartop untuk fungisidanya, serta menggunakan demolish, marshal atau prevathon untuk insektisidanya.Untuk dosis dan cara penggunaanya sesuaikan saja dengan saran yang tertera pada kemasan agar tidak terjadi kesalahan.
- Pemangkasan
Pemangkasan pada tanaman pare terbagi menjadi 2 yaitu pemangkasan daun dan pemangkasan tunas air. Pemangkasan pertama yaitu pada daun-daun yang terkena jamur atau penyakit seperti jamur karat misalnya, setelah dipangkas buang daun tersebut jauh dari areal penanaman. Pemangkasan yang kedua yaitu pemangkasan tunas air yang tidak produktif. Tunas air ini biasanya tumbuh di ketiak daun. Pemangkasan tunas air ini dilakukan setelah memiliki 5 ruas namun tidak menunjukkan adanya bunga/tidak produktif namun jika tumbuh bunga jangan dipangkas.
Demikian ulasan mengenai cara menanam pare dalam pot, semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk Anda.
Untuk membeli benih pare, pupuk, pestisida ataupun perlengkapan pertanian lainnya, silakan kunjungi SentraTani.com
Referensi: Channel Youtube Kebun Indra Tarigan